well, semester 5 masa SMA
puncak dari segalanyaaaa *kata orang sih gitu
katanya semester 5 ini adalah kesempatan puncak untuk SNMPTN undangan
tapi, gue rada frustrasi, walaupun di sekolah gue ngambil 75% siswa/kelas untuk dikirim undangan.
gue merasa gak sanggup dengan kemampuan gue,
rangking aja langganan angka 20 ke bawah
tapi....
ini semester yang paling berkesan hiks
gimana gak?
bayangin ajaaaa
selama semester 5 gue bolak-balik bimbel supaya nilai ulangan gue memadai diatas 8
pulang magrib, tidur, dan belajar pagi buta, sehingga mata gue mirip panda,
habis belajar langsung ke sekolah lagi hahaha
membohongi diri sendiri itu gak enak.
rasanya gue makin gak karuan dengan kondisi gue yang belum siap UN
belum lagi SNMPTN.
gue merasa belum siap lahir dan batin
materi kelas 1 dan 2 yang ambrul-radul
apalagi fisika kimia yang gak gue mengerti konsepnya
kadang gue mulai menyesel milih IPA
tapi mungkin gue lebih menyesal lagi milih IPS karena gua gak sanggup banget buat ngafal dan gak pandai ngomong serius
dan kalau BAHASA????? mana ada jurusan itu di sekolah gue
masalah selanjutnya jurusan yang mau gue ambil, hiks
semua orang pandainya cuma nanya2, terus nyuruh2.
gue benci banget karena gue gak bisa ngejawab pertanyaan mereka huuuuu
'mau masuk mana?'
'habis SMA mau kemana?'
'kamu mau ke kedokteran?'
'vella minat ke IPDN?' *hiks, itukan IPS, lagian gue gak bakalan lulus tesnya, gue kan gak sanggup lariiii
dan orang yang ngasih saran supaya gue melupakan mimpi gue
*walaupun mimpi itu baru sementara atau mimpi monyet
'kamu yakin, ambil psikolog? psikolog itu.....'
'Ilmu komunikasi?mending gak usah, soalnya....'
dan lebih benci lagi orang yang merendahkan kemampuan gue
'mau ke ITB?? hah?'
'ke jerman?yang dekat aja belum tentu bisa.'
yaa, walaupun mimpi gue itu muluk banget,
namanya jug impiaaaan
BIASA AJA DONG!! sebel deh
apalagi konflik gue dengan orang tua
mereka mintanya secara kiasan, tapi nusuk
kadang ngasih harapan
kadang ngizinin, setelah itu lupa
awalnya papa ngomong
'papa, ngizinin kamu kuliah ke tempat yang kamu suka, asalkan kamu bisa sukses'
beberapa minggu kemudian gue ngomong
'Pa, vella mau ke UI'
'APA? jangan jauh2, siapa yang mau ngurus kamu!....' dan blabla
gue malah nangis dan gak bisa bantah kalau sebelumnya papa pernah ngizinin.
hiks,
gue gak sanggup banget ngomong ke orang tua gue,
mereka ngomong dikit gue langsung nangis, bukan karena di marahin, tapi karena, keinginan kita gak sejalan.
gue pernah konsul ke konselor di sekolah,
dia balik-balik rapor gue, terus bilang
'vella cocoknya di teknik matematika, kamu suka?'
matematikanya aja,
tapi gue gak mau teknik matematika, kesannya angker
gue rasa, anak SMA kelas 3 banyak yang seperti gue
mari kita berdoa untuk masa depan kita guys huhuhu
Malaikat Itu Dira Namanya
1 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar